Kamis, 20 Februari 2014

objek wisata di kab.ketapang

Objek wisata Pantai Pulau Sawi 



Objek wisata Pantai Pulau Sawi adalah merupakan objek wisata yang berada di Desa Sungai Tengar Kecamatan Kendawangan Ketapang, jaraknya kurang lebih 80 km dari Kota Ketapang. Akses dari Kota Ketapang ke obyek wisata pantai pulau sawi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Dari Sungai Tengar perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan air atau motor klotok milik nelayan menelusuri pantai Sungai Tengar. memakan waktu Kurang lebih 1 jam perjalanan, tibalah di Pulau Sawi.Perjalanan di Pulau Sawi sungguh sangat mengasyikan.

Selain panorama alam yang indah, tempat ini juga merupakan tempat habitat penyu. Aneka jenis penyu seperti penyu belimbing, penyu hijau, penyu sisik dan totong banyak terdapat dikawasan ini.Pasir putih membentang, air laut berwarna biru gemerlap. Sangat wajar bila kemudian Pulau ini dijuluki Pulau Bidadari.

aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat di Pulau Sawi Kendawangan yang bekerja sebagai nelayan,ternyata pulau tersebut juga menyimpan banyak pesona. “Keindahan pantainya yang jernih dengan pasir pantai yang putih bersihdan hamparan batu karang membuat takjub pandangan mata seakan tak ingin melepaskan pandangan, disamping itu kawasan ini juga kaya dengan berbagai jenis ikan”.
------------
Objek Wisata Pantai Air Mata Permai 

Objek Wisata Pantai Air Mata Permai yang berada di Desa Sungai Awan Kanan kabupaten Ketapang Kalimantan Barat,Pantai Air Mata Permai merupakan salah satu pantai yang sangat indah di Ketapang. Selain hamparan pasir putihnya, vegetasi flora dan fauna yang terdapat di pantai tersebut juga sangat menarik bagi para pengunjung. Vegetasi hutan bakau (Rhizophora sp, Bruiguera sp,) masih cukup terpelihara dengan habitat burung pantai yang sangat eksotik. Lokasi Pantai Air Mata Permai ini terletak 10 km dari Kota Ketapang. Pantai Air Mata Permai ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih sekitara 10 menit. Obyek wisata Pantai Air Mata Permai yang luasnya mencapai 100 hektar ini didominasi oleh hutan mangrove yang masih lengkap dan merupakan tempat pengamatan bagi satwa burung. Ada sekitar 27 jenis burung yang ditemukan sekitar pantai Air Mata Permai ini, antara lain butorides satriatus, haliastur indus, haliaetus leucogaster, numenius arquata, numenius phaeopus, tringa cinereus, tringa hypoleucos, streptopelia chinensis, pelargopsis capensis dan lain-lain. Selain berekreasi, di pantai Air Mata Permai ini pengunjung dapat melakukan berbagai aktifitas lainnya seperti olah raga pantai, camping, out bound dan menyaksikan saat mata hari terbenam.

----------

Objek wisata Pantai Tanjung Belandang 

Objek wisata Pantai Tanjung Belandang merupakan salah satu obyek wisata yang terdekat dengan Kota Ketapang yang berjarak hanya sekitar 12 km dari pusat Kota Ketapang Kalimantan Barat.kurang lebih dengan jarak tempuh 20 menit sudah sampai ke pantai tersebut.  Obyek Wisata Pantai Tanjung Belandang ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Lokasi objek wisata Pantai Tanjung Belandang ini sangat luas, sehingga sering digunakan sebagai tempat camping para pelajar dan pramuka, selain itu juga digunakan sebagai arena lomba balap motor grasstrack, olahraga pantai, sepeda air dan rekreasi lainnya bagi masyarakat umum. Di sekitar Pantai Tanjung Belandang juga tersedia peralatan wisata outbound seperti Bambu Miring, Flying Fox, Jaring Tali, Jembatan Egrang, Jembatan Gantung, Jembatan Tarzan, Lorong Tikus dan Tangga Warna, dan juga kolam renang yang sering di kunjungi warga kota ketapang setiap hari liburnya.Pantai Tanjung Belandang sangat cocok buat wisata akhir pekan bersama keluarga.   
-----

Objek Wisata Pantai Tanjung Dambus/Pulau Sempadi berada di Desa Kuala Tolak Kecamatan Matan Hilir Utara Ketapang Kalimantan Barat yang mempunyai Jarak Tempuh sekitar 60 Km dari Kota Ketapang.untuk menuju Pantai Tanjung Dampus dapat menggunakan Kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, kemudian dilanjutkan dengan kapal klotok/motor air menuju gugusan pantai Tanjung Dampus dengan Waktu Tempuh sekitar 90 menit melalui jalan daratan, dan ditambah 30 menit melauli jalan perairan.pantai tanjung dampus mempunyai luas sekitar 100 Ha.banyak Fasilitas yang dimiliki pantai tanjung dampus,dan bila wisatawan berada di pantai tanjung dampu,wisatawan dapat melakukan kegiatan seperti:melihat Sunset, bird watching, tracking, berenang, penelitian alam, out bond, snorkel, memancing, camping, selancar/berlayar. Keunikan yang dimiliki pantai tanjung dampus adalah,pantai yang Masih alami dan masih banyaknya burung-burung endemik, serta tumbuh-tumbuhan langka yang menghuni kawasan ini, juga sebagai tempat wisata kuliner jika musim durian tiba. Terletak di muara sungai Kuala Tolak, dan dapat ditempuh hanya 30 menit dengan kapal klotok/motor air, sehingga cocok untuk wisatawan yang senang berpetualang.

antropologi

Antropologi adalah semua hal tentang manusia, dan merupakan tanggung jawab antropologi untuk menjelaskan semua cerita tentang manusia, dari segi yang baik maupun dari segi yang buruk. Antropologi tidak hanya terpaku pada sebagian kelompok orang tetapi mencakup semua manusia, bukan hanya dari satu aspek melainkan dari segala aspek.[1]
Secara etimologi, antropologi berasal dari dua kata, yaitu Antrop dan Logos. Antrop berarti manusia, sedangkan Logos berarti kajian, diskusi, atau ilmu. Ilmu pengetahuan antropologi mengkaji manusia dalam bermasyarakat, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri. Objek dari antropologi adalah manusia di dalam suatu masyarakat suku bangsa, kebudyaan, dan perilakunya.[2]
Macam-macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Antropologi
1. Antropologi fisik
a. Paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil
b. Somatologi, yaitu ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan cirri-ciri fisik.
2. Antropologi budaya
a. Prehistori, yaitu ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenai tulisan
b. Etnolinguistik antrologi, yaitu ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia
c. Etnologi, yaitu ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa yang ada di dunia
d. Etnopsikologi, yaitu yang mempelajari kepribadian bangsa seta peranan individu kepada bangsa dalam proses perubahan adapt-istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
3. Antorpologi terapan, seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan sebagainya.[3]
Fase-fase Perkembangan Antropologi[4]
Fase Pertama (Sebelum 1800)
Pada fase ini, masyarakat pribumi yang ada di Asia, Afrika,dan Amerika mulai didatangi oleh bangsa Eropa sejak akhir abad ke-15. pada masa itu mulai terkumpul suatu besar himpunan buku-buku kisah perjalanan, laporan, dan sebagainya yang ditulis oleh para musafir, pendeta, pelaut, ataupun pegawai pemerintah. Bahan-bahan deskripsi itu kemudian disebut sebagai etnografi, atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Isi dari deskripsi itu terkesan aneh di mata orang Eropa, namun hal itu amat menarik perhatian kalangan terpelajar di Eropa Barat di abad ke-18. dalam pandan orang eropa, timbul tiga macam sikap, yaitu :
  1. Sebagian orang Eropa menganggap bangsa-bangsa pribumi itu adalah manusia liar, turunan iblis, dan sebagainya. Sehingga timbul istilahsavages, dan primitives, sebutan bagi penduduk asli di Asia, Afrika, dan Amerika.
  2. Sebagian orang Eropa menganggap bahwa manusia dari tanah Asia, Afrika, dan Amerika itu adlah contoh dari manusia murni, yang belum kemasukan hasutan kejahatan dan keburukan yang sudah terjadi di Eropa.
  3. Sebagian orang Eropa tertarik dengan adapt-istiadat yang aneh, dan mulai mengumpulkan benda-benda kebudayaan dari suku-suku bangsa primitive tersebut. Kumpulan itu kemudian dihimpun menjadi satu dan diperlihatkan kepada umum (museum).
Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)
Ketika sekitar tahun 1860 ada beberapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan mengenai berbagai kebudayaan di dunia dalam berbagai tingkat evolusi, lahirlah antropologi. Ilmu itu bersifat akademis. Mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud mendapatkan pengertian mengenai tingkat-tingkat kuno dalam sejarah dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia di muka bumi.
Fase Ketiga (Permulaan abad 20)
Dalam fase ini, ilmu antropologi menjadi sangat penting. Orang-orang Eropa mempelajari kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintak colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat kini yang kompleks.
Fase Keempat (sesudah 1930)
Ilmu antropologi mengalami masa perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman metode-metode ilmiahnya. Pokok atau sasaran para ahli antropologi tidak lagi hanya suku-suku bangsa primitive yang ada di luar benua Eropa, melainkan juga daerah di pedesaan pada umumnya, ditinjau dari sudut anekawarna fisiknya, masyarakatnya, serta budayanya.
Metode Ilmiah dari Antropologi[5]
Pengumpulan fakta
Tingkat ini adalah pengumpulan fakta mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan yang pengelolaannya dilakukan secara ilmiah. Aktifitas pengumpulan fakta ini terdiri dari berbagai metode : ibservasi, mencatat, mengolah, dan melukiskan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat.
Pengumpulan fakta dapat digolongkan dlam tiga golongan :
  1. penelitian lapangan
  2. penelitian di laboraturium
  3. penelitian dalam perpustakaan.
Penentuan Ciri-ciri Umum dan Sistem
Hal ini adalah tingkatan dalam cara berpikir ilmiah yang bertujuan untuk menentukan cirri-ciri umum dan sistem dalam himpunan fakta yang dikumpulkan dalam suatu penelitian. Tingkat ini menimbulkan metode-metode yang hendak mencari cirri-ciri yang sama, yang umum, dalam anekawarna fakta dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan umat manusia. Prosese berpikir berjalan secara induktif, dari pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta khusus dan konkret, kea rah konsep-konsep mengenai cirri-ciri umum yang lebih abstrak (ringkas).
Verifikasi
Terdiri dari cara-cara yang harus menguji kaidah-kaidah yang telah dirumuskan atau yang harus memperkuat pengertian yang telah dicapai, dalam kenyataan-kenyataan alam atau masyarakat yang hidup. Disini, proses berpikir berjalan secara deduktif, dari perumusan umum kembali kea rah fakta-fakta yang lebih khusus.